Waktu
berlalu bak air yang mengalir, trus tak kenal henti. 24 jam dalam hitungan
hari. 60 menit dalam hitungan jam. Yang menang, merekalah pejuang. Yang kalah, merekalah
pecundang. Begitulah aku mengibarat peputaran waktu ini.
Hari
demi hari aku jalani dengan menikmati belajar di rantau ini. CASIS, itulah nama
programnya. Salah satu program baru yang berda di bawa Fakulti Tamadun Islam –
Universiti Teknologi Malaysia.
Satu
semester lamanya sudah berlalu aku berada di Kampus ini. Segala suka dan duka
bersemai bersama. Namun, alangkah bijaknya diriku mengevaluasi diri: apa yang
telah aku dapatkan dari CASIS selama 1 semester ini? Berapa buku yang sudah aku
baca? Berapa pelajaran yang sudah aku pahami? Berapa tugas yang sudah aku
selesaikan? Berapa artikel dan makalah dari dosen yang sudah aku kerjakan?
Berapa dana yang sudah aku keluarkan? Berapa energi tubuh yang sudah
dihabiskan? Berapa fokus pikiran yang sudah aku fokuskan? Berapa rindu yang
sudah dihabiskan, berpisah jauh dari orang tua dan sanak keluarga? Berapa umur
yang sudah habiskan? Sudah berapa jauh sudah aku meningkatkan pemamahan bahasa
Arab dan Inggrisku? Seberapa jauh aku mendekatkan diri kepada Tuhanku?
Pertanyaan
demi pertanyaan mengalir dari waktu ke waktu. Muhasabah demi muhasabah diri
selalu direnungi. Namun tidaklah cukup hanya sampai disitu. Aku perlau aksi,
bukan pertanyaan. Sudah berapa jauh aksiku untuk dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan itu?
Entahlah,
ilmu itu membutuhkan masa, kesabaran dan ketekunan untuk mendapatkan? Ilmu itu
bukan sesuatu yang simple untuk didapatkan, seperti membalikkan telapak tangan.
Namun yang jelas, selama aku berada disini, aku berusaha seoftimal mungkin
untuk meraih ilmu itu. Cita-citaku insyaallah takkan pernah padam hingga Allah
mengutus Malaikat Izrail mencabut nyawaku. Prof. Dr. Edi Kurniawan, M.A. radiallahu
‘anhu (yang diridoi Allah), itulah cita-cita tertinggi. Titik….
Aku
termenung dalam mimpi
Mendaki
gunung tak berkesudahan
Untuk
apa aku mencaci
Jiwa
dan ragaku terikuti
Menerawang
dunia masa depan
Lautan
ilmu tak berkesudahan
Azzampun
telah terhujam
Tinggal
menunggu kehendak Tuhan
Iktiar
dan do'a telah berjalan
Masa
menunggu keajaiban
2 komentar:
Aamiin Allahumma Aamiin...
Prof. Dr. H. Edi Kurniawan, M.A
:-)
Posting Komentar