Dua puluh empat tahun yang silam, seorang bayi mungil lahir dari
pelosok Kabupaten Merangin. Masa anak-anak dan remajanya dihabiskan di kampung
halamannya selama 15 tahun. Lalu kemudian dia hijrah menuju Kota Jambi dalam
rangka pengembaraan intelektual untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik,
wabil khusus dalam ilmu agama.
Tahun berganti tahun tak terasa ternyata sudah sembilan tahun dia
meninggalkan kampung halam dan menetap di Kota Jambi. Dan alhamdulillah, di
Kota yang terletak pada jantung sumatra tersebut akhirnya dia bisa juga
menyelesaikan keserjanaannya dalam ilmu syari’ah. Meskipun, pasti tentu banyak
rintangan dan aral yang menghadang, mulai dari meninggalnya sang bapak tercinta
ketika awal kuliahnya sehingga beban kuliah lebih banyak di pundaknya sendiri
dan berbagai rintangan lainnya. Namun, berkat sabar dan ketekunan
alhamdulillah, rintangan yang mendahadang tersebut menjadi memori indah untuk
dikenang.
Hampir dua tahun selepas sarjana dia masih tetap bertahan di perantauan.
Man Sobaro Zofiro, siapa yang bersabar pasti akan menang dan Man
Jadda Wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapat, beitulah
pepatah arab mengajarkan. Hari ini berkat kesabaran dan kesungguhan, bayi
mungil yang sudah tumbuh dewasa itu kini menjadi seorang mahasiswa pascasarjana
pada sebuah perguruan tinggi yang sudah bertarap internasional. Itulah
kehidupan, bak kata Ahmad Fuadi dalam nevolnya, “5 Negeri Menara” mantra Man
Jadda Wajada dan Man Sobaro Zofiro, itulah kunci kesuksesan. Sebuah mantra
kesuksesan…. Semangat…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar