Tanpa sadar, setelah bertemu Prof…., hatiku langsung
berdetak untuk menulis catatan ini. rizki! Ya, itulah yang akan dibincangkan.
Malam tadi, Prof… menginbox saya supaya menjumpai
beliau di kantornya esok. Lalu saya jawab, “iya, insyaAllah saya akan datang”.
Namun ada pertanyaan yang terdetak dalam hati, “untuk apa?”. Mikir… mikir… dan mikir… jawabannya ada dua
kemungkinan: 1. Memberikan ujrah atas pertolongan riset beliau beberapa hari
lalu. 2. Memberikan projek baru. Brummm….. ternyata poin yang kedua yang betul,
projek baru; poin pertama gak ada atau belum ada? Saya gak tahu.xixixixi..:-)
Setalah sampai, saudara Z sudah ada di kantor beliau.
Lalu Prof…, menjelaskan:
“Edi, kita ada projek untuk mengedit, mentahqiq dan
mentakhrij hadīth kitab Sayr al-Sālikīn karya Syeikh ʿAbd al-Ṣamad
al-Falimbānī”, sembari beliau menyodorkan kitab tersebut kepada saya.
Aku hanya diam dan berkata dalam hati, “ini bukan
karya sembarangan. Ini adalah salah satu karya ulama agung abad ke 18 asal bumi
Palembang, Sumatra”.
Selama ini, aku sudah banyak terlibat dalam projek
penelitian bersama beliau. Alhamdulillah lancar, selesai tepat waktu. Tanpa banyak pertimbangan, saya terima dan
iyakan tawaran beliau. “Toh… di samping uang yang saya perlukan, yang lebih
utama adalah pemahaman akan isi kitab tersebut”, fikirku.
Aku termenung, betapa terkadang kejujuran, keuletan
dan semangat kerja mendatangkan rizki secara berkesinambungan. Namun di sisi
lain, betapa, karena sikap kita juga, rizki itu terhijab.
Bersikap amanahlah, insyaAllah rizki itu akan datang
secara berkesinambungan.:-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar