“Wer fremde Spachen nicht kennt,
Weiss nichts von seiner eignen”
Suasana Setelah Belajar |
Dalam beberapa hal, ungkapan Jerman diatas ada
benarnya. “He who does not know foreign languages, know nothing of his own
(language)”. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sedangkan bahasa
Melayu sendiri banyak berasal dari bahasa Arab, dan Sangsakerta serta minus
Persia. Dalam beberapa hal, bahasa Arab juga ada terpengaruhi dari bahasa Syiriac.
Sementara bahasa Sangsakerta juga dipengaruhi oleh bahasa Latin.
Berangakat dari hal tersebut, kami mahasiswa Indonesia yang sedang belajar
di CASIS-UTM dan IIUM, malam ini (06-09-2013) ngumpul bersama belajar bahasa
Latin dengan Prof. Dr. Syamsuddin Arif di Kampus IIUM. Berdasarkan kesepakatan
bersama, pelajaran ini berlanjut sampai khatam buku Latin: An
Introductory Courses Based on Ancient Authers.
Penguasaan Prof. Dr. Syam, alumni Gontor ini
dalam bidang bahasa tidak diragukan lagi. Disamping Arab dan Inggris, beliau
juga menguasai bahasa Latin, Jerman, Greek, Prancis, Hebrew dan Syiriac. Dulu
beliau merupakan Dosen di IIUM, dan sudah 1 tahun pindah mengajar kami di
CASIS-UTM.
Sering telingaku mendengar, “ustas Syam itu
‘manusia langka’”, kata teman-teman. Benar! Disamping berbagai bahasa, beliau
juga seorang hāfidh, ahli kaligrafi dan berbagai cabang ilmu lainnya
juga dikuasai.
Well. Sebenarnya bagi kita yang bertutur dan
mengeja dalam bahasa Indonesia, saya berani mengatakan belajar bahasa Latin itu
tidak terlalu susah, jika kita serius.hehe… pronounnya jujur, tidak seperti
bahasa Inggris, yang lain tulisan lain bacaan. Dan ditambah lagi dengan pola
kalimat yang tidak muluk-muluk. Belajar dua jam malam ini, tidak susah bagiku
memahami perubahan pola kalimat.
Well. Malam ini kami belajar kata kerja serta
kata gantinya. Mari kita ambil contoh: amare. Ini kata kerja dan bentuk
infinitive yang bermakna to love. Bagaimana kalau anda hendak mengatakan, I
Love you? Well. Amo te. Selesai. ‘Re’ dibuang dan ‘a’ diganti menjadi ‘o’: amo.
Mari kita lihat perubahan dalam kata ganti yang
lain dari kata dasar amare:
O : kata ganti saya contoh: amo = saya
mencintai
S : kata ganti kamu
tunggal contoh: amas (a
kembali dan + s) = kamu (tunggal) mencintai. Ex: quid amas me? Apakah kamu
mencintaiku?
T : kata ganti dia (lk/pr) contoh: amat = dia mencintai
Mus : kata ganti kami contoh: amamus = kami mencintai
Tis :kamu (jamak/lk/pr) contoh: amatis = kamu mencintai
Nt : mereka (lk/pr) contoh: amant = mereka mencinta
Contoh lain, perkataan seorang folisof Barat:
Cogito ergo sum
Aku berfikir maka aku ada.
Kata dasarnya berasal dari cogitare (to think).
Cogito (I think). Cogita (kamu berfikir/tunggal). Cogitas (dia berfikir/lk/pr).
Cogitamus (kami berfikir). Cogitatis (kamu berfikit/jamak). Cogitant (mereka
berfikir). 1 lagi, kata ‘video’, berasal dari kata videre yang berarti to
understand. Video: I understand.
Untuk mempermudahkan penjelasan, ust Syam membandingkan dengan kaidah Bahasa Arab Karena secara umum yang hadir mereka yang sudah faham Bahasa Arab |
Bagaimana? Mudahkan bukan perubahannya. Tidak
seperti bahasa Inggris atau bahasa Indonesia yang terlalu boros kata-kata.
O iya, saya baru tahu
dari mana asal kata ambulan. Ambulance (Ing). ia berasal dari bahasa Latin
dengan kata dasar ambulare yang berarti to walk (berjalan). Ambulant = mereka
berjalan. Jadi, kata ustas Syam, ini merujuk mereka pada masa perang zaman
dahulu berjalan-jalan menyelamat orang-orang yang terluka dan korban perang.
Beberapa vocab:
Parare : to prepare
Ambulare : to walk
Cogitare : to think
Dare : to fire
Laudare : to praise
Monere : to advice
Videre : to
see/understand
Vocare : to call
Sekian.:-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar