Nahkah Syarah Minhaj al-Thalibin oleh Jalaluddin al-Mahalli MS. Leiden, Or. 11. 964, f.24b. |
Ini pengalaman
pertama kaliku berinteraksi dengan manuskrip Arab. 3 hari 4 malam tidak keluar
rumah kecuali shalat, makan atau ada keperluan lain, kemudian pulang lagi ke
rumah. fokus hanya satu, menginskripsi. Awalnya bingung: bagaimana cara
mengerjakan. Tulisannya sulit dibaca. Gabungan antara riq’ah dan naskhi. Ditambah
lagi dengan umurnya yang sudah ratusan tahun, hingga sebagian ada yang tidak
jelas atau hilang.
Mengalah? Tidak.
Sungguh amat malu Jan Just Witkam, orientalis pemilik manuskrip ini. dia tidak
sunat. Tapi semangat. Sementara aku bersunat.hehe
Tak terhitung,
berapa kali sudah diulang dan dibaca. Buka kamus. Kenali satu persatu. Tulis.
Dan ketik. Padahal ia cuma 4 lembar. Kini, kesulitan itu susah sudah terjawab. Tugas
ini selesai juga. Tepat pukul 23.11. Oh… Ternyata ada rasa senang yang tak
ternilai dengan uang. “Sungguh dibalik kesulitan akan ada kemudahan. Dan
sungguh dibalik kesulitan aka nada kemudahan”, janji ayaturrahman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar