Aku punya cerita yang cukup lucu yang pernah aku alami ketika akan
mengoperasikan mesin cuci Asrama. Kalau meminjam istilah Tukul Arwana, pasnya
disebut “ndesooo”. Ya… itulah sebutan yang pas untuk diriku. Tooh… memang aku
orang ndesoo…hehhee…
Cerita gini brooo… malam tadi (17 April 2013) aku mencuci pakaian di
Laundry Asrama demi mempercepat dan mempermudahkan urusan ketimbang mencuci dengan
tangan. Eitz… tapi aku bukan anak manja ya?hahaahaa… Ini aku lakukan dalam
keadaan tertentu saja.
Dari jarak yang cukup jauh aku panggil beliau sembari berjalan mendekatinya.
“Brother… would you like to help me please?”, pintaku.
“What can I help you brother?”.
“Can you operate this machine? Really, I never use it”, pintaku sambil
menunjukkan pakaian dan mesin cuci.
Lalu dengan senang hati ia mengajariku. Dimulai dengan memasukkan coin
kedalam laci mesin cuci. Lalu pakaian dan deterjen. Setelah itu tunggu atau
tinggalkan saja karena akan memakan waktu antara 25-30 menit.
Sekali cuci sebenarnya gak terlalu mahal, cuma RM. 2,50. Namun naas,
karena mesin itu bisa dioperasikan hanya dengan coin, dan itu pun dengan coin 50
atau 20 cen. Sementara coin yang aku bawa lebih banyak 10 sen. Beberapa coin
sudah aku masukkan, namun belum cukup.
“Do you have more coin brother? It cannot be operated except by entering
50 or 20 Cen”.
“Hmmm… I have no more”.
“Wait here, I will take my coin”.
Lalu ia kembali ke kamarnya yang tak terlalu jauh dari ruangan Laundry
dan beberapa waktu kemudian ia datang dengan membawa beberapa sen untuk
tambahan dari kekurangan koinku. Sejerus kemudian dia memasukkan koin2 itu
kedalam tabung koin mesin cuci. Dan sejurus kemudian pula mesin itu berjalan.
“Thanks you brother”, ucapku.
“Okay… you have to wait for 25-30 minutes”.
“Okay… oh yes. How much I use your coin?”.
“Oh… never mind. Leave it”.
Dalam beberapa waktu setelah itu kami berkenalan dan berbual-bual. Dan setelah
memastikan bahwa aku sudah mengerti dalam mengoperasikan mesin cuci tersebut,
barulah dia meninggalkanku.
“Jazakallah”, ucapku sekali lagi.
“Hahahahahaaa..”,ketawaku dalam hati. Satu sisi aku sangat tertegun atas
kebaikan hati brother Ibrahim, namun disisi lain aku malu pada diriku sendiri. Hahahaaaaa…..
dasar….“ndesoo”.
Kediaman Siswa Jaya, UTM Kuala Lumpur, 18 April 2013.
6 komentar:
haha..ndak apa2 ndeso ndak tahu, daripada ndak tahu sama sekali bro...
btw, knpa dirimu ndak masuk sekalian ke dlm mesin cucinya bro?? hahaha.... Piss.. :d
Hahahahaaaa...... betul2.
Sayang mas, mesin cucinya gak muat.hahahaa
HIhiiii... cengar cengir saya bacanya, ternyata bukan cm telepon umum yg pake coin? #makinNdeso :D
wah saya juga ndeso kalau pake koin hehe, apa kabarnya?smoga kuliahnya lncar dan cepat slesainya ya
Mbak Bonit: hehe... gitulah mbak, memang orang deso dan tambah ndesoo.wkwkwkwk
kak Tiya: Alhamdulillah baik kak. Amin, InsyaAllah. Jazakillah!
Posting Komentar