Selasa, 17 Desember 2013

Ilmu atau Wanita?


Sha’ir dibawah ini sangat menyentuh banget. Cocok untuk yang sedang bergelut dalam dunia ilmu.


“Salam, buat orang yang memikatku dengan kecantikannya, dan mengkilatkan kedua pipinya, serta melirikkan matanya. Aku telah tertawan dan tergoda oleh seorang gadis yang manis. Akalpun bingung untuk mensifati pribadi orang itu. Tapi aku berkata, “Tinggalkanlah aku dan maafkanlah aku. Karena aku telah terbuai dan sibuk menuntut ilmu serta mendalaminya”.


(Shaykh Najm al-Din ‘Umar ibn Muhammad al-Nasafi bersenandung dalam Sha’ir-nya untuk menyinggung budak Ummu Walad, dalam Shaykh al-Zarnuji, Ta’lim al-Muta’allim, penj. Abdul Kadir al-Jufri (Surabaya: Mutiara Ilmu, 2009) hlm. 101.

Senin, 02 Desember 2013

Nama-Nama Penerima Beasiswa Provinsi Jambi 2013


Dinas Pendidikan Propinsi Jambi telah mengumumkan hasil seleksi beasiswa S2 dan S3 Tahun Anggaran 2013 pada 1 Desember 2013. Cek nama anda:Disini
Bagi yang lulus atau nama anda tercantum disitu, anda diharapkan untuk menandatangi pakta integritas, kwitansi dan kotrak perjanjian dengan membawa 3 (tiga) buah materai 6.000. Penandatangan di laksanakan pada hari Senin - Rabu (2 - 4 Desember 2013). Dimulai dari pukul 14.00 s/d 16.00 WIB bertempat di Aula Lantai III Dinas Pendidikan Propinsi Jambi.Sementara untuk pemohon bebasiswa S2 dan S3 yang tidak lolos seleksi bahan dapat melengkapi bahan sesuai dengan standar pengumuman terdahulu, dan diterima selambatnya tanggal 6 Desember 2013.

Sabtu, 16 November 2013

‘Mengapa Semua Persoalan Ini Terjadi?’



 [Catatan Kecil Untuk Pak Bahren Nurdin]

Oleh: Edi Kurniawan*
Dalam minggu-minggu ini, di tengah tumpukan tugas-tugas kuliah di Negeri sebarang, penulis selalu mengikuti perkembangan terkini yang terjadi di Jambi melalui harian Jambi Ekspres. Ada satu artikel yang ‘menggelitik’ penulis untuk mengangkat pena: Potret Buram Disdik Provinsi Jambi oleh Pak Bahren Nurdin (Panggilan takzim penulis kepada beliau). Terbit hari Sabtu, 02 November 2013.
Setelah menunggu beberapa hari, ternyata tidak ada jawaban maupun penjelasan, baik dari Disdik atau yang lainnya. Di satu sisi, kita berharap semoga tulisan Beliau menjadi teguran, nasihat serta muhasabah bagi Disdik. Namun di sisi lain, karena permasalahan yang diangkat merupakan permasalahan besar yang sudah kronis lagi kulli - dalam wacana akademis - izinkan penulis berseberangan pendapat dan menambahkan karena berdasarkan atas pembacaan penulis, tulisan tersebut lebih pada potret zahir dan analisa ‘diplomatis’ yang hampa analisa historis dan ‘filosofis/metafisik’.

Rabu, 16 Oktober 2013

Tak Ada Kompor, Rice Cooker Pun Jadi





Tak pasti, adakah orang yang pernah mencoba ataukah saya yang pertama kali, masak daging dalam rice cooker. Ceritanya gini brooo… kemarin saya menjadi salah satu panitia penyelenggara Kurban di Majid UTM, dan lumayan dapat daging 2 kilo. Trus bingung, bagaimana cara memasaknya karena saya tidak punya kompor dan selama di Malaysia pun tidak pernah memasak. Nah, ide ‘konyol’pun datang. Rice Cooker! Yah…. Rice Cooker!

Minggu, 13 Oktober 2013

Is KH Sa’id Agil Siradj an Adherent of ‘Salafī’?




One of my friends gave Sa’id Agil Siradj’s dissertation to me some weeks ago by title: ilatu L-lāh bil Kaun fī L-Taṣawwuf al-Falsafī: Dirāsah wa naqd’ (The relationship of Allāh with Nature on the Taṣawwuf of Falsafi: A Study and A Critique). Click here to download it.

Today I have a moment to read it. It has 662 pages, divided into seven chapters (plus conclusion), and published by Ummul Qurā University, Mecca. The object of his research is on the concept of ma’rifah, tawḥid, fanā’, hulūl, ittihad dan wahdat al-wujūd that recognized by Muslim scholar such as Ibn ‘Arabī, al-Ghazalī, Abū Yazīd al-Bustāmī, Junaid al-Baghdādī, al-Hallaj, Zunnun al-Misrī, and others. While his tool of analysis, like what he says by using of Ahlussunnah wa al-Jamaʿah views that recognized by Ibn Taymiyyah.

Well. As we know that he is a President of Nahḍah al-ʿUlamāʾ or well-known by NU, the larger Muslim Organization in Indonesia. In NU traditions and views, the names like Ibn ʿArabī, al-Ghazalī, Junaid al-Baghdādī are the prominent scholars and more influence them. Otherwise, Ibn Taymiyyah’s views on Kalām and Taṣawwuf are not so interested by them. It’s really contrary to NU’s views on Kalām and Taṣawwuf.

It becomes more interesting not only to me but you also to read it page by page and to know what’s happen with KH Sa’id Agil Siradj. Contemplate these questions deeply: Was he ever adhered by Salafi and he left it after his joint to NU, or it was just a research, or it was influenced of his University? Wallāhuaʿlam! I should not judge him. Please read it and evaluate by you your selves.





Sabtu, 05 Oktober 2013

Nasehat al-Dhahabī Kepada Ibn Taymiyyah

Al-Nasīḥah al-Dhaḥabiyyah li Ibn Taymiyyah:
Click untuk buku PDF

Beberapa penggal yang telah kuusahakan untuk difahami
"Wahai Muslim
Engkau (Ibn Taymiyyah) telah mengedepankan nafsu keledai untuk memuji dirimu, sampai kapan engkau akan mempertahankan egomu dan menyerang orang-orang pilihan. Berapa lama lagi engkau akan menghargainya dan menghina orang-orang yang berbakti, berapa lama lagi engkau akan mengagungkannya dan merendahkan hamba-hamba. Sampai Kapan engkau akan menjadi teman dekatnya dan membenci orang-orang zuhud.
Sampai kapan kamu memuji-muji omonganmu sendiri dengan pujian yang tidak engkau berikan bahkan kepada hadis-hadis Bukhari & Muslim, andai hadist-hadist dari keduanya selamat dari kecamanmu, bahkan setiap saat engkau menyerangnya dengan mendha’ifkannya dan menggugurkannya dengan takwil atau pengingkaran."

Minggu, 29 September 2013

"Sungguh budi bahasa akan meluluhkan hati yang 'dongkol'."



1 semester sudah terlewati dan tinggal diasrama. Entah mengapa, baru ini kunci bilik bermasalah, rusak. Bukan disengaja, tapi memang umurnya sudah sampai. Laporan sudah dibuat ke Pejabat Asrama, dan kebetulan disitu sedang hadir pula pejabat yang yang khusus memperbaiki kerusakan, "Iya, insyaAllah petang nanti akan diperbaiki", katanya. Ditunggu tapi tak datang. Ohh… mungkin dia lupa atau terlalu banyak pekerjaan. Esoknya juga tidak datang. Dan setelah genap empat hari, maka laporan baru dibuat, "oh… iya, nanti disampaikan ke tukang kemarin", kata salah seorang Pejabat Asrama. Ditunggu, juga tidak datang. Esoknya juga tidak datang. Dan esoknya juga tidak. Akhirnya laporan dibuat lagi, "Puan, maaf, laporan saya sudah satu minggu, dan ini ketiga kali saya melapor, tapi kunci belum diperbaiki. Bilik saya ditinggal bila keluar atau ke kampus dalam keadaan tak terkunci. Nah, sekiranya kalau tukangnya terlalu sibuk, tidak mengapa saya saja yang memperbaiki, berikan saya kunci baru dan pinjamkan saya alat-alat", pintaku. "Oh.. iya… maaf… maaf… maaf…." Blaa.. blaa… blaa… alasan yang panjang, wajah bersalah dan menyesal.

Kamis, 12 September 2013

Pengumuman Lolos Seleksi Beasiswa S 3 Pemda Jambi 2013

Upss..... bagi anda yang telah mengurus beasiswa S 3 Pemda Jambi tahun 2013, silahkan cek nama anda: (Lihat disini). Jika anda beruntung, cepat isi formulir untuk menghadiri seleksi selanjutnya (wawancara). Lihat disini

Semoga bermanfaat.

Senin, 09 September 2013

“Gila”



“Edi! Jadual kuliah anda semester ini full dari senin sampai minggu, kecuali Jum’at libur?”, tanya salah seorang teman.
“Iya”
“Gila!”, katanya. 
Gila? Iya memang ‘gila’. Tapi itulah realita. Dan itu pula yang membedakan CASIS dengan Kampus lain.
Saya paham, gila yang ia maksud bukanlah penyakit gila, tapi ekspresi diri yang tercengang dengan jadual pelajaran yang padat, lalu ia bandingkan dengan jadual kuliahnya yang hanya ditawarkan dua mata kuliah, Metodologi Penelitian & Bahasa Melayu, setelah itu riset. Sementara di CASIS, tidak. CASIS menghidupkan kembali tradisi ISTAC lama. Kata Prof. Wan, ‘We want to produce you like a lion’, dalam pidato penyambutan mahasiswa baru CASIS tadi siang.
Sejauh penghitunganku, ada 21 mata kuliah. Lima mata kuliah wajib dan selebihnya ‘sunnah’, tapi diwajibkan.
Stress? Pasti.
Tapi, enjoy saja. Jalani. Maka akan tahu nikmatnya.



Kuala Lumpur, 9 September 2013


Sabtu, 07 September 2013

Belajar Bahasa Latin


  
“Wer fremde Spachen nicht kennt,
Weiss nichts von seiner eignen”

Suasana Setelah Belajar
Dalam beberapa hal, ungkapan Jerman diatas ada benarnya. “He who does not know foreign languages, know nothing of his own (language)”. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sedangkan bahasa Melayu sendiri banyak berasal dari bahasa Arab, dan Sangsakerta serta minus Persia. Dalam beberapa hal, bahasa Arab juga ada terpengaruhi dari bahasa Syiriac. Sementara bahasa Sangsakerta juga dipengaruhi oleh bahasa Latin.
Berangakat dari hal tersebut,  kami mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di CASIS-UTM dan IIUM, malam ini (06-09-2013) ngumpul bersama belajar bahasa Latin dengan Prof. Dr. Syamsuddin Arif di Kampus IIUM. Berdasarkan kesepakatan bersama, pelajaran ini berlanjut sampai khatam buku Latin: An Introductory Courses Based on Ancient Authers.

Rabu, 04 September 2013

Pengalaman Pertama Menginskripsi Manuskrip Arab



Nahkah Syarah Minhaj al-Thalibin oleh Jalaluddin al-Mahalli
MS. Leiden, Or. 11. 964, f.24b.

Ini pengalaman pertama kaliku berinteraksi dengan manuskrip Arab. 3 hari 4 malam tidak keluar rumah kecuali shalat, makan atau ada keperluan lain, kemudian pulang lagi ke rumah. fokus hanya satu, menginskripsi. Awalnya bingung: bagaimana cara mengerjakan. Tulisannya sulit dibaca. Gabungan antara riq’ah dan naskhi. Ditambah lagi dengan umurnya yang sudah ratusan tahun, hingga sebagian ada yang tidak jelas atau hilang.

Mengalah? Tidak. Sungguh amat malu Jan Just Witkam, orientalis pemilik manuskrip ini. dia tidak sunat. Tapi semangat. Sementara aku bersunat.hehe

Selasa, 03 September 2013

Tulip




Hei, tulip itu. tulip itu. masih saja datang dan pergi. Padahal. Ada bentangan Hindia dan Cina Selatan, lalu hadir Konstantin. Tersekat. 

Nafīzahku dipenuhi sūrah al-jamīlah. Lukisan tulip; senyap dan sunyi. Datang dan pergi. Melekat terurai. Laksana embun dan sengatnya matahari. Namun masih saja ada rinai di padang ini. Akankah ia menjadi kebun, hamparan tulip-tulip; setiap hari petani itu menyemai, menyiram, memupuk dan menghalau hama-hama? Boleh jadi bila itu qaḍāNya.

Senin, 02 September 2013

“AKU PNS”




Sebelum pulang ke Kuala Lumpur beberapa minggu lalu aku menyempatkan diri untuk bersilaturrahim ke tempat Bupati. Sembari menunggu tamu yang masih ada di ruangan beliau, aku dipersilahkan duduk menunggu di ruang tamu oleh Pejabat Sekretariat.
Senyum, salam dan sapa kumulai dengan seorang yang lengkap dengan atribut dinasnya, yang dari hasil pembicaraan kami ternyata beliau masih orang yang dari tetangga Kecamatanku dan menjadi staf di kantor tersebut.
“Asal dari mana?”, beliau bertanya
“Siau”
“Wah… sudah tidak tampak lagi seperti orang Siau”.
“Mungkin sudah tidak menetap di Siau lagi”, jawab taman disebelahnya menyela.
Sejenak aku termenung, menangkap apa maksud kata-katanya itu, tapi belum bisa ditangkap. Tiba-tiba, keluar pertanyaan baru:

Minggu, 01 September 2013

Minggu Super Sibuk


Lagi sibuk, tak boleh diganggu.hehehe

1 minggu sudah aku kurang tidur. Mungkin Cuma 2-5 jam sehari. Bahkan ada dalam 1 hari tersebut hanya 1/5 jam. Tugas bertumpuk, dan ditambah lagi persiapan hendak ujian short semester. Yang paling parah, malam jum’at lalu, mungkin hanya ½ - 1 jam saja. Dua mata pelajaran yang akan diujiankan dan 1 presentasi yang akan disiapkan. Paginya langsung cabut ke kampus. Slide sudah ok. Dan lembar demi lembar durusul lughah sudah dibaca. Jam 9 sampai 12 ujian bahasa Arab. Jam 2 masuk kelas Islamic Sources dan siap presentasi.

Ilmu dan Kemerdekaan



Pagi-pagi sehabis subuh (subuh disini jam 06.15)saya sudah bersiap-siap. Mandi, sarapan dan siap berangkat. Kebetulan hari ini, ada special class: Introduction to Islamic Studies: ‘Aqidah yang diadakan di rumah Prof. Wan Suhaimi Wan Abdullah di kawasan Puchong Malaysia. Biasanya di kampus, tapi itulah yang saya katakan special class. Dan teks yang dibaca adalah Fiqh al-Akbar karya Imam Abu Hanifah.
Kelas diadakan jam 09.00. Supaya tidak terlambat, jam 07.15 saya dan Mukhlas sudah berangkat. Brmmmm… ternyata tidak seperti yang dibayangkan. Kami terlambat hampir 1 jam.

Jumat, 30 Agustus 2013

Motivasi Seorang Guru




Sore ini, di ruang eksekutif CASIS dan sehabis kelas, ketika kami sedang asyik-asyiknya berbincang ringan sesama pelajar CASIS, tiba-tiba datanglah Dr. Syamsuddin Arif, dikalangan kami mahasiswa Indonesia memanggilnya Ustas Syam. 

Aku yang sedang berbaring di Kursi, merehatkan badan karena kurang tidur selama satu minggu ini karena mempersiapkan tugas-tugas dan belajar untuk menghadapi ujian semester pendek, langsung bangun.

“Ada buku baru nih, kiriman dari Jerman”, beliau mengawal pembicaraan sambil memperlihatkan buku berwarna hijau yang ada digenggamannya.

“Ini terbitan Jerman, beberapa waktu lalu”, beliau menambahkan.

Lalu kami yang duduk di berbagai pojok langsung bangkit berjalan cepat menghampiri beliau.

Rabu, 28 Agustus 2013

Hadiah Yang Tak Disangka




Sudah beberapa hari aku mencari Prof. Khalif Muammar, namun hari ini baru berjumpa. Tujuannya meminta masukan dan perbaikan atas proposal tesisku. Namun, ada satu hal yang tak kusangka, setelah konsultasi selesai, tiba-tiba beliau menanyaiku:

“Anda bisa membaca tulisan Jawi, edi?”.

“Insya Allah”, jawabku.

“Bisa terjemahkan kitab ini?”, sambil memberikan sebuah kitab karya Raja Ali Haji, Ulama asal Riau abad ke 19 yang tersohor dengan Gurindam 12nya itu.

Tanpa banyak fikir langsung aku iyakan saja, “Iya ustas, insya Allah.

Jumat, 05 Juli 2013

Babak Baru Generasi Noe-Sophist




Baru-baru ini sebuah kuliah Pluralisme Agama dalam bentuk seri mingguan diselenggarakan oleh sebuah organisasi yang menyematkan dirinya dengan ‘Jaringan Islam Liberal’ di kawasan Utan Kayu, Jakarta. Kuliah ini dihadiri oleh para mahasiswa yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi, terutama yang berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sementara sang guru adalah aktifis organisasi tersebut yang selama ini banyak menyebarkan faham-faham yang ‘nyeleneh’ di tanah air.
Setiap peserta diwajibkan menulis sebuah artikel dengan tema Pluralisme Agama sebagai syarat kelulusan yang dipublikasikan melalui situs organisasi tersebut. Dalam sebuah artikel, dengan sangat lugu seorang peserta mengatakan, “Penulis meyakini, pintu menuju Tuhan itu tidak hanya satu, tetapi banyak, sebanyak pikiran manusia. Seperti kata Al-Quran: “Wahai anak-anaku, janganlah kalian masuk dari satu pintu yang sama, tapi masuklah dari pintu-pintu yang berbeda” (QS Yusuf: 67). … Hal ini menyimpulkan bahwa, sebenarnya agama itu hanya sebuah jalan menuju Tuhan. Meskipun jalan itu beragam, warna-warni, luas, plural, tetapi semuanya akan menuju ke arah vertikal yang sama: Tuhan Yang Maha Esa”.[1]

Belajar Memaafkan dari Buya Hamka


Artikel diwabah ini bukan karyaku, melainkan aku ambil dari situs Salam – Online Klik Disini. Melihat isinya yang bagus, aku tertarik. Semoga menjadi amal jariah bagi penulisnya dan menjadi ibrah pula bagi anda yang membacanya.
___________

“Janganlah pandang hina musuhmu karena jika ia menghinamu, itu ujian tersendiri bagimu,” (syair Imam Syafi’i).

Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau biasa dikenal dengan Buya Hamka adalah ulama besar yang meninggalkan jejak kebaikan bagi umat dan bangsa ini.

Semasa hidup, ulama kelahiran Maninjau, Sumatera Barat, 17 Februari 1908, ini dikenal sebagai sosok ulama yang santun dalam bermuamalah, namun tegas dalam akidah.

Kamis, 04 Juli 2013

Belajar kepada Imam Zakariya al-Anshari


Oleh: Edi Kurniawan*



Suatu siang, daripada melewatkan waktu begitu saja maka aku memutuskan untuk berkunjung ke Perpustakaan Dar al-Hikmah kampus International Islamic University Malaysia (IIUM), Selangor Malaysia. Perpustakaan ini boleh dikatakan sebagai Perpustakaan terlengkap dalam kajian keislaman untuk kawasan Asia Tenggara. Karena itu, ia menjadi tempat favoritku dalam menghabiskan waktu luang.

Di depan Dar al-Hikmah

Rabu, 03 Juli 2013

Neo- Muʿaththilah


Oleh: Edi Kurniawan[1]



Beberapa waktu lalu sebuah artikel dengan judul Neo-Zahiri ditulis oleh Prof. Azyumardi Azra dalam sebuah Harian Nasional. Menurutnya, secara terminologi neo-zahiri berasal dari pemikiran Islam klasik yang disebut dengan mazhab Zahiri, yaitu paham yang hanya melihat ayat al-Qur’an dan Hadis Shahih, Mutawatir secara lahir, harfiah atau literal saja. Salah satu contoh pemikiran neo-zahiri ala Indonesia yang disebutkan oleh Azra dalam tulisannya seperti anjing bukanlah najis karena tidak ada ayat al-Quran secara eksplisit menyatakan hal demikian. Al-Quran hanya berbicara tentang haramnya memakan bangkai, khinzir (babi), dan darah mengalir (al-Baqarah 2: 173; al-Maidah 5: 3). Dalam hal terakhir ini karenanya darah yang sudah dibekukan menjadi marus (semacam ‘tahu’) boleh saja  dimakan.

Jumat, 28 Juni 2013

Kabut Asap dan Poling Yang Mengejutkan




Sebuah poling yang cukup mengejutkan, diakan oleh Koran Tempo, dimulai 27 Juni - 03 Juli 2013 dengan pertanyaan: “Menurut Anda, pantaskah Presiden Yudhoyono meminta maaf ke Malaysia dan Singapura karena kedua negara tersebut terkena dampak asap pembakaran hutan di Indonesia?”. Jawabannya (hari ini, 28 juni 2013 pukul 15.38 waktu Malaysia), dari 661 koresponden, 396 menyatakan tidak atau sama dengan 59.9%, 256 menyatakan iya atau sama dengan 38.7%, dan 9 menyatakan tidak tahu atau sama dengan 1.4%. (Sumber: http://www.tempo.co/jajak/indikator/)

Kamis, 27 Juni 2013

Catatan sang ‘Penakluk KL' dalam mencari ilmu





Apa yang anda rasakan ketika anda menunggu sesuatu, tapi tak kunjung datang? Bosan bukan? Apalagi ditambahkan dengan keadaan perut yang sudah lapar, mata yang tingaal 5 watt serta kebisingan Kota Kuala Lumpur yang memekikkan telinga. Sudah 1 jam aku berada di chowkit, sebuah tempat yang sangat strategis bagi para penunggu Bus Kota.

Rabu, 12 Juni 2013

Jumat, 07 Juni 2013

Sebuah “Dendam”



Hari ini aku mendapat “komen” atas reading Arabku dihadapan teman-teman oleh seorang yang amat aku hormati. “It means your Arabic is bad Edi…”, katanya.
Kata-kata ini selalu tergiang di telingaku. Kata-kata ini menjadi penyemangat untuk diriku. Setiap kali datang rasa malas, maka seakan-akan kata-kata ini sedang aku dengar.
“Today my Arabic is bad. But, not so long time I will be well. I promise to myself…”

Sabtu, 25 Mei 2013

Beasiswa S1, S2 dan S3 ke Malaysia



Anda tertarik untuk melanjutkan studi S1, S2 dan S3 ke Malaysia? Berikut dibawah ini beberapa yayasan baik milik pemerintah Malaysia maupun swasta menawarkan kepada anda, silahkan buka link ini:


http://scholarshipsbank.com/beasiswa-malaysia-scholarships/

Jumat, 03 Mei 2013

Prof. Dr. Khoirul Anwar, Penemu sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing).




Satu lagi peneliti Indonesia yang telah menorehkan prestasi di kancah internasional. Dia adalah Prof. Dr. Khoirul Anwar, penemu dan sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing).

Temuannya ini kemudian mendapatkan penghargaan Best Paper untuk kategori Young Scientist pada Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC) 2010-Spring yang digelar 16-19 Mei 2010, di Taiwan. Kini hasil temuan yang telah dipatenkan itu digunakan oleh sebuah perusahaan elektronik besar asal Jepang.

Kamis, 02 Mei 2013

Pijar-Pijar al-Qurʿan




Entah mengapa semalam mataku tidak bisa tidur. Aku coba memaksakan diri, ternyata juga tidak bisa. Hingga sehabis shalat subuh barulah mataku terpejam. Konsekuensinya - sebenarnya sudah saya wanti-wanti - pasti terlambat. Benar… pagi ini aku terlamlat meskipun alarm sudah disiapkan. Aku lihat jam di HP ku ternyata sudah menunjukkan pukul 08.25, sementara kelas Dr. Sulaeman, Reading on Classical Text, hari ini dimulai pukul 08.30.  

Rabu, 01 Mei 2013

Nenek Moyang Orang Madagascar Berasal Indonesia?



Madagascar, tanah yang dihuni binatang-binatang unik dan memiliki kekayaan hayati luar biasa adalah salah satu tempat yang paling akhir dihuni manusia. Penelitian menguak, pulau terbesar di dunia itu mulai dihuni sejak 1.200 tahun lalu.

Yang menarik, kolonialisasi Madagaskar mungkin terjadi tanpa disengaja. Peneliti menyebut, sekelompok perempuan dari Indonesia adalah penghuni pertama Madagaskar. Ada kemungkinan mereka terpaksa naik ke daratan karena kapal dagang yang membawa mereka terbalik.

Selasa, 30 April 2013

IMAM AL-SYATIBI: Jurist yang Mufti dan Pejuang Aqidah-Sunnah yang Juga Ahli Bahasa



Oleh: Edi Kurniawan
(Kondidat Master di Centre for Anvanced Studies on Islam, Science and Civilisation (CASIS) – Universiti Teknologi Malaysia, Kuala Lumpur dan Alumni IAIN STS Jambi)



Imam al-Syatibi adalah seorang ulama besar dari Spanyol yang menguasai berbagai cabang ilmu ke-Islaman. Beliau dilahirkan di Granada, Spanyol pada tahun 720 H dan wafat pada tahun 790 H. Semasa hidupnya ia dikenal sebagai seorang  ulama yang ahli dalam bidang Hukum Islam, sehingga ia berpropesi sebagai mufti, imam, guru dan penulis produktif. Selain itu beliau juga seoarang yang ahli dalam Bahasa Arab dan pejuang aqidah. Sehingga al-Imam al-Hafizh bin Marzuq menjuluki beliau sebagai, “Seorang Syaikh, Profesor, ahli Ilmu Fikih, Imam, Muhaqqiq, dan ulama besar yang shalih: Abu Ishaq (al-Syatibi: pen)”. (al-Syatibi: 2006: xviii) Karena keluasan ilmu dalam berbagai disiplin, maka beliau menjadi tempat rujukan masyarakat dan penguasa dalam menyelesaikan berbagai problem keagamaan di Spanyol kala itu.