1.
aku menafsirkan derasnya ombak yang memecahkan karang, tiba-tiba berhenti
sehingga damailah layar terkembang.
asinnya laut mengeraskan karang
kencangnya angin mengubah haluan
hingga perahu nelayan merapat ke dermaga, persinggahan.
2.
ku coba membentangkan layar dan melihat peta angin: topan atau sepoi-sepoikah ia?
bila kukatakan gugusan bintang gemintang yang berkelip, memancarkah ia?
atau bila kukatakan dua pasukan menghadang yang siap berperang, merah darahkah ia?
atau bila kukatakan kain putih yang membentang, sucikah ia?
atau bila kukatakan pelangi yang timbul di penghujung hujan, berbinarkah ia?
atau bila kukatakan pasukan salib yang menghancurkan Konstantinopel, garangkah ia?
yang tersisa hanyalah tafsir dan tanda tanya: benarkah?
3.
mentari menyapa, bulan bersinar
layar tetaplah terkembang, kapal tetaplah melaju
nakhkoda handal tetaplah lincah mendesir ombak
4.
ku lebarkan layar untuk mengatur laju kapal
ku rapatkan pada dermaga Ilahi untuk memecahkan misteri mimpi di pojok malam dikala orang-orang asyik dalam mimpi
hingga nakhkoda pun menadah kedua tangan di setiap ushalli
urat-urat mengendor kelembutan di setiap istikharah dan hajat
Tuhan pun membukakan tabir misteri.
secarik secercik, selangkah selari, sealun selimbai
cahaya masuk ke hati, dan tanda tanya mulai ku mengerti.
zikir pagi sudah terpatri
cerah mentari menyapa diri
580511
4 komentar:
Wah... Untaian kalimat-kalimatnya mantap.... bikin terhanyut dari hulu ke hilir... :)
Apik...
@Sam: terimakasih... untaian kata yang lahir dari tangan mas juga mantap... ^_^
@ Wahid Ar. terimakasih mas.^_^
Posting Komentar