Selasa, 09 Agustus 2011

Hingga Daun Lidah Pun Bertasbih



aku menafsirkan bahasa angin yang berlabuh pada dedaunan, nyanyian alam.
lalu mentari menyapa pagi dan saga merah berlabuh sore, hening.

tiada kata yang keluar dari lidahnya, hatilah yang berdo’a.
sayup sadu kelopak matanya petanda ingin, apa nak dikata lidah tak tergerak mungkin.

Cuma hati berkata : hingga… “cukuplah daun lidah bertasbih, hati hening”.  



4 komentar:

Asriani Amir mengatakan...

Cuma hati berkata : hingga… “cukuplah daun lidah bertasbih, hati hening”.

kata sya: subhanallah... :D

Anonim mengatakan...

bertasbih... hingga waktunya nanti...

ary_dudulz mengatakan...

kala daun lidah bertasbih maka hati pun tenang.. subhanallah.. ^^ nice sob...^^

Unknown mengatakan...

baaah,, ada sang pemangsa Asiriani.:-)