Pada bulan Ramadhan tahun 2009 lalu, kala itu saya masih aktif di organisasi mahasiswa, Lembaga Dakwah Kampus IAIN STS Jambi menggelar seminar yang bertajuk: “Puasa: Hidup Sehat Ala Rasulullah”. Tujuan dari seminar ini adalah menyadarkan diri mahasiswa sebagai kaum intelektual untuk memahami puasa dari sisi kesehatan. Pada bulan Ramadhan sebelumnya (2008), acara yang sama juga pernah digelar dengan tema yang sama.
Beberapa waktu setelah itu saya menemukan buku dengan judul: Fasting: A New Method in Treating Diseases yang ditulis oleh seorang ilmuwan Rusia, Alexy Sufurin. Menurutnya, puasa akan menyembuhkan berbagai penyakit seperti anemia, gangguan pencernaan (dyspepsia), radang usus yang kronis (chronic enteritis), bisul dan bisul bernanah, sakit paru-paru, rematik, encok, sakit gembur-gembur, penyakit pegal pada pinggang (sciatica), beberapa penyakit ophthalmic, diabetes, penyakit kulit, penyakit ginjal, dan sebagainya.
Bahkan menurutnya, tidak hanya terbatas pada penyakit yang disebutkan tersebut saja, tetapi juga penyakit-penyakit yang berkaitan dengan pokok-pokok tubuh yang meliputi sel-sel tubuh seperti kanker, sipilis, dan pes. Penyakit ini dapat diobati dengan cara berpuasa. (Sufurin: 65).
Lebih lanjut, Syeikh Allamah Kamal Faqih Imani, seorang mufassir dan pemikir Islam kontemporer dalam tafsirnya, Nurul Qur’an, ketika menafsirkan kewajiban berpuasa dalam Q. S: Al-Baqarah: 183 dari, kemudian dikaitkan dengan kesehatan, menurutnya puasa itu berfungsi membakar materi-materi tubuh yang berlebih yang tak terserap. Selain itu puasa merupakan faktor menakjubkan yang bisa mengistrirahatkan organ-organ percernaan. Karena istirahat sangat diperlukan oleh organ tubuh kita di tengah sibuknya kita bekerja setahun penuh.
Lebih lanjut ia menguraikan, puasa yang sehat adalah seperti yang disarankan Islam, tidak boleh terlalu banyak makan ketika berbuka puasa agar dapat menikmati hasil positif berupa dampak puasa bagi kesehatan. Jika tidak, maka yang akan timbul adalah penyakit.
Jika menyibak kembali dalam kajian keislamannya, jauh sebelum pakar kontemporer dan para ilmuan baik barat maupun muslim menguraikan berbagai hikmah puasa dari sisi kesehatan, Rasulullah saw. sendiri dengan kejeniusannya yang menebus masa dan waktu telah mengabarkan kepada kita dalam sebuah hadisnya, beliau bersabda: “Berpuasalah, niscaya engkau akan sehat”.
Sedangkan dalam hadis yang lain juga disebutkan, beliau bersabda: “Perut adalah wadah bagi segala penyakit, sedangkan berdiet (penahanan diri) merupakan induk dari segala pengobatan”.
Karenanya, menjalankan ibadah puasa selain berfungsi menunaikan perintah Allah swt., sungguh puasa itu sangat baik untuk menjaga kesehatan kita. Seperti yang kita ketahui bahwa latar belakang penyakit adalah kerakusan. Karena bahan makanan ekstra yang tidak terserap dalam bentuk lemak yang menonjol atau gula berlebih pada darah tetap melekat pada bagian tubuh yang berbeda. Bahan-bahan berlebih ini yang ada di dalam otot badan merupakan bagian lumpur yang berbau di mana jenis-jenis mikroba dari beberapa penyakit menular dapat tumbuh. Cara terbaik untuk mempertahankan diri dari penyakit-penyakit ini adalah dengan memusnahkannya melalui penahanan nafsu dan berpuasa. Alangkah indahnya syari’at puasa yang diturunkan Allah ini. Berpuasa, berpahala, sehat lagi!.
1 komentar:
mantap, teruskan perjuanganmu nak, kata abah, hehehe
Posting Komentar