Di pojok itu ia hanya termenggu, melihat gudang ilmu yang belum tersentuh.
Kilau-kilauan itu berjejer memenuhi rak-rak yang hampir usang.
Tak disentuh: tangan-tangan usang.
Rayab-rayab menari: antara lipatan-lipatan, dan bersarang senang hati mamadu cinta.
Huh... nasib, aku dibiarkan: sobek, menguning karat-karat gigi, hingga rapuh dan usang.
Ah... adakah yang mau menjaga dan memetik kilauannya ?
Jambi: Perpustakaan IAIN STS Jambi, 14 Maret 2011 jam 10:20
1 komentar:
tulah dag katek perhatian . . .
Posting Komentar